Rabu, 27 Oktober 2010

Perjalanku ke Pulau Berhala


Hujan gerimis turun perlahan ketika Aku dan rombongan akan berangkat ke Pulau Berhala. Boat yang biasa dipakai Nelayan Kecamatan Tanjung ini untuk melaut lantainya kelihatan basah karena hujan gerimis yang sudah mulai turun sekitar jam 10 pagi.

Dengan membawa bekal bahan bakar solar 3 deregen juga makanan dan minuman secukupnya untuk diperlukan sewaktu perjalanan yang memakan waktu lama, kami berangkat menuju tengah lautan untuk melihat keeksotisan pulau Berhala yang sudah tidak asing lagi untuk kawasan Serdang Bedaga  Sumatera Utara. 
           Boat yang kami pakai tersebut dinakhodai oleh orang yang sudah sangat berpengalaman dilaut dikarenakan laut adalah tempat dimana para nelayan Bedagai mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan anak – anak mereka dirumah. Nakhoda atau yang biasa disebut Juragan Sampan sangat hafal betul dengan kondisi cuaca,kapan air akan pasang dan kapan surutnya juga pada waktu itu apakah ombak lagi besar atau tidak mereka bisa melihatnya dari tiupan angin yang dirasakan waktu itu. Jadi untuk kesana kita harus benar benar memilih waktu yang tepat untuk menghindari terjadinya hal – hal yang tidak kita inginkan disebabkan oleh cuaca yang tidak mendukung perjalanan kita.


            Pagi itu memang keadaan langit agak mendung berawan sebab itu aku bawa jaket dari rumah untuk persiapkan diri dari hujan atau pun cuaca dingin karena perjalan dari Tanjung Beringin ke Pulau Berhala memakan waktu lebih kurang 3 – 4 jam tergantung dari kecepatan mesin yang dimilki oleh boat tersebut. Biasanya orang yang berkunjung kepulau tersebut jarang sekali yang pulang dalam satu hari itu juga, tapi mereka sengaja bermalam dipulau tersebut yang sekarang dijaga ketat oleh Kesatuan Marinir yang tetap berjaga – jaga dipos disekitar pulau berhala. Agar puas berwisata dipulau tersebut ada baiknya waktu keberangkatan kita mulai pada jam 02.00 Wib agar setibanya dipulau kita sudah sampai ketika matahari mulai muncul…nah disinilah letak keindahan pemandangannya sebelum tiba dipulau kita sudah disuguhi dengan pemandangan matahari terbit yang seolah olah muncul dari permukaan laut. Pokoknya sepanjang perjalan kita mengalami berbagai pengalaman yang menghibur pandangan.Oke deh..sebentar lagi kalian akan tau seperti apa perjalanan kami dengan melihat video rekaman sendiri yang nantinya akan aku bubuhkan di website : www.berhalaisland.blogspot.com . 

Tentunya ketika akan berangkat menuju laut kita terlebih dahulu harus melalui sungai yang disisi kanan kita bebaris rumah - rumah Nelayan dan sejumlah Sampan dan Boat yang berjejer bertambat dipinggiran sungai dekat rumah penduduk di Bedagai tersebut. Berbagai aktifitas masyarakat nelayan yangf kita lihat..ada yang sedang berkumpul bersama - sama diatas boat dengan kesibukannya masing - masing sebelum pergi melaut. Ibu - ibu yang sedang mencuci piring dan pakaian juga anak - anak nelayan yang mandi berenang sambil bercengkrama di dalam sungai yang sering dilalui oleh sampan nelayanketika malam hari dan sore harinya. Ketika perjalan sudah jauh meninggalkan pemukiman nelayan kita masih diperlihatkan dengan berbagai ekosistem dan pohon - pohon bakau yang sering di singgahi oleh bangau putih yang bertengger bahkan turun kebawah mencari ikan - ikan kecil yang bisa ditangkapnya. Dan sesekali kita melihat kera atau monyet yang bergayut dan berkejaran dari pohon yang satu ke pohon yang lain. Jika pada hari libur kita biasa melihat para pemancing ikan yang duduk berteduh dibawah pohon ditepi sungai menunggu ikan melhap umpan mereka. Kebanyakan mereka orang luar daerah Tanjung Beringin. Pagi sekali mereka sudah tiba ditempat itu. Mungkin kita mengira sepanjang jalan kita hanya melihat hutan melulu dan setelah itu ketemu langsung dengan lautnya...ternyata tidak, kita menjumpai lagi satu perkampungan yang dinamakan Desa Bagan Kuala yang juga masih kawasan Kecamatan Tanjung Beringin. Hampir 80 % mereka bekerja sebagai Nelayan ya maklum deh kawasan merekakan sudah dekat sekali dengan laut bahkan dari desa itu kita sudah bisa lihat ombak lautnya.


" Kita mampir sebentar ya mungkin saya mau ambil air tawar dulu diperkampungan itu " kata nakhoda yang bersuara agak keras dikarenakan  suara mesin boat yang bising ditelinga.

Diperkampungan tersebut aku naik ke dermaga yang lantainya terbuat dari beton dengan penyangga besi yang sudah berkarat dan ditumbuhi lumut itu. Aku juga lupa sesuatu ketika akan berangkat tadi...ya..obat anti mabok laut...hi..hi...hi..maklum kita bukan nelayan yang sudah terbiasa dengan ombak. Diperkampungan itu ternyata banyak orang yang berjualan kita juga bisa beli makanan dan minuman seperti nasi atau kue, mie instan juga obat - obatan.


Setelah semua yang dibutuhkan barulah kita melanjutkan perjalanan kembali, nakhoda kami mulai menarik pedal gas dan sampan melaju mengarah kelaut. Kelihatan perkampungan tersebut semakin hilang dari pandangan karena kami sudah sampai dipintu muara yang disisi kita terlihat pasir putih PANTAI MERDEKA saya kurang tau kenapa disebut pantai merdeka. Mungkin para pejuang dahulu sampai kesana dan melaungkan kata merdeka ...! merdeka...!!! merdeka...!!! he..he..he.. 
Sewaktu di Boat Aku lebih banyak mengambil gambar dengan kamera saku yang aku bawa dari rumah. Juga merekam beberapa momen selama perjalanan ke Pulau Berhala tersebut. Ntar liat sendiri ya...tapi maklumin aja ya...soalnya masih amatiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar